Kita mulai berubah keadaan dimana himbauan pemberlakuan psbb diterapkan. Menarik diri dari rasa bebas, perkuat disiplin sosial. Covid telah menelan banyak korban. Covid bukan hanya berdampak pada kesehatan masyarakat tapi juga berdampak di segala tatanan hidup masyarakat. Maka dari itu, Kabupaten Tegal mencanangkan untuk menerapkan New Normal atau Kebiasaaan Baru.
New Normal adalah suatu adaptasi kebiasaan baru yang mengikuti protokol kesehatan. Strategi Penerapan New Normal di wilayah Kabupaten Tegal menyesuaikan karakteristik dan budaya daerah setiap dimensi masyarakat. New Normal mempengaruhi dinamika budaya dan sosial masyarakat Desa Danawarih. Masyarakat didorong beradaptasi dengan adanya kebiasaan baru.
Mulai dari kebijakan supervisi di pelayanan publik. Pelayanan masyarakat diketatkan dengan adanya syarat menerapkan protokol kesehataan, seperti penggunaan handsanitizer, jaga jarak dan pemakaian masker. Pembatasan-pembatasan yang dicanangkan. Perketat protokol kesehatan sebagai syarat pelayanan publik. Menuju masyarakat disiplin dan peduli akan kesehatan.
Transisi New Normal, melingkupi wilayah penghubung antar desa. Mobilitas masyarakat dibatasi, namun nyatanya kegiatan masyarakat tak terhalangi untuk terus melaju dan beradaptasi. Dari awalnya penutupan jembatan gantung, akhirnya kembali buka dibatasi kuotanya, pengecekan suhu, tersedianya tempat cuci tangan, kewajiban memakai masker.
Bukan hanya itu saja, kebiasaan new normal berbasis kearifan lokal memaksimalkan peran komunitas dalam menjaga kesehatan. Ruang aktivitas terus berjalan dan masyarakat tetap berinteraksi dibentengi penerapan protokol kesehatan. Nyatanya, covid 19 tidak dapat menghentikan masyarakat bersosialisasi satu sama lain. Hanya fisik yang berjarak namun hati selalu dekat.
Mendorong perubahan perilaku menuju adaptasi kebiasaan baru memang tidak mudah. Tapi, bukan berarti tidak dapat dilakukan sama sekali. Dengan adanya pembatasan, bukan berarti langkah kita untuk bersama menjadi terbatas, kan?